01 March 2011

Sekolah Diminta Tak Pungut Biaya Pengayaan Unas

JAKARTA — Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh mengimbau sekolah-sekolah di seluruh Indonesia agar tidak memungut biaya pengayaan ujian nasional (Unas) dari siswa-siswi maupun orang tua siswa murid. Sebab, sudah ada dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang disalurkan oleh pemerintah pusat ke sekolah-sekolah.

“Sebaiknya sekolah memang tidak perlu memungut biaya pengayaan Unas kepada para siswa. Kan sudah ada dana BOS, jadi tidak usah memungut biaya yang membebankan orang tua lagi,” ungkap Mendiknas di Jakarta, Jumat (18/2).

Hanya saja, lanjut Nuh, pihaknya cukup mengerti jika sekolah-sekolah memerlukan dana dalam menggelar pengayaan bagi para siswa yang akan menghadapi Unas. Sehingga tak heran jika banyak ditemukan sekolah-sekolah yang memungut biaya pengayaan Unas kepada para siswanya.

“Kami cukup memahami kondisi sekolah dalam menghadapi Unas ini. Jika terpaksa memungut biaya, sebaiknya jangan terlalu memberatkan orang tua dan yang terpenting harus ada kesepakatan antar sekolah dengan orang tua siswa” imbuhnya

Diberitakan sebelumnya beberapa sekolah di Cirebon, Jawa Barat, mengadakan pengayaan ke semua siswa tingkat akhir. Namun kebijakan itu mengundang protes dari orang tua murid yang mengeluhkan pungutan oleh sekolah.

Seperti SMPN 2 Kota Cirebon, disebut memungut biaya dengan dalih untuk pengayaan selama persiapan menghadapi Unas. Apalagi pungutan itu nilainya mencapai ratusan ribu rupiah.

Salah sati orang tua murid, Dadang Kusnandar, mengungkapkan bahwa anaknya ditarik biaya untuk pembelian Lembar Kerja Siswa (LKS) sebesar Rp138 ribu dan biaya pengayaan sebesar Rp160 ribu. Dengan kondisi ekonomi seperti sekarang ini, kata Dadang, jelas sekali cukup membebani dirinya sebagai orang tua murid.

1 komentar:

Anonymous said...

paraaaah

Post a Comment